Bolehkah Wanita Hamil Melakukan Latihan?
Banyak wanita yang kadang-kadang ragu untuk meneruskan atau bahkan
memutuskan berhenti latihan di saat mereka dinyatakan positif hamil.
Para wanita berpikir bahwa saat ia dinyatakan hamil, maka secara
otomatis ia harus meninggalkan aktivitas fisik yang berlebihan dan harus
banyak beristirahat.
Hal ini direkomendasikan oleh dokter untuk melindungi keselamatan si
calon ibu dan bayinya. Tapi, apakah dengan beristirahat dan meninggalkan
aktivitas fisik akan benar-benar melindungi si calon ibu dan bayi?
Beberapa peneliti mengatakan, belum tentu. Meninggalkan aktivitas fisik
juga memiliki efek negatif.
Ada beberapa efek yang kurang menyenangkan dari sebuah kehamilan, di
antaranya seperti mual, kelelahan, nyeri punggung, insomnia, dan
pembengkakan. Efek negatif ini juga kadang bisa terus terjadi meskipun
si wanita tersebut telah melahirkan. Akan tetapi, hal tersebut bisa
diringankan dan disembuhkan dengan latihan atau olahraga.
Apa Saja Manfaat Latihan Bagi Ibu Hamil?
Pilihan seorang wanita selama masa kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan seumur hidup mereka.
Tetap berolahraga sesuai dengan saran dokter di masa kehamilan
merupakan suatu keputusan yang bijaksana. Olahraga telah terbukti dapat
mengurangi mual, kelelahan, nyeri punggung, dan juga dapat meningkatkan
energi.
Gestational diabetes mellitus (GDM) merupakan komplikasi yang paling
sering diderita oleh wanita hamil, dan komplikasi ini mempengaruhi
sekitar 5% dari wanita hamil. Beberapa penelitian telah menunjukkan
bahwa berolahraga atau latihan selama kehamilan dapat meningkatkan
pemanfaatan glukosa karena sensitivitas insulin yang meningkat, sehingga
dapat menormalkan kadar gula dalam darah.
Berat badan berlebihan selama kehamilan adalah hal yang berbahaya.
Kebanyakan wanita tidak pernah bisa mendapatkan kembali berat badan
mereka seperti sebelum hamil. Bahkan, tak jarang kehamilan dapat
menyebabkan obesitas. Menurut beberapa penelitian, berolahraga selama
kehamilan dapat mengurangi berat badan yang berlebihan dan mengurangi
risiko obesitas. Selain itu, latihan atau olahraga saat kehamilan dapat
meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan kemampuan seorang wanita.
Jenis Latihan atau Olahraga Yang Tidak Boleh Dilakukan Pada Masa Kehamilan
Wanita hamil harus menjauhi jenis-jenis olahraga di bawah ini:
– Berolahraga dalam kondisi panas dan lembab
– Berolahraga dalam kondisi dehidrasi
– Berolahraga dalam posisi terlentang
– Olahraga kontak (contoh: sepak bola, tinju, gulat)
– Aktivitas atau olahraga yang dapat membuat Anda terjatuh (contoh: lari, ski, bersepeda gunung)
– Scuba diving (bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah oleh udara)
– Berolahraga dalam kondisi panas dan lembab
– Berolahraga dalam kondisi dehidrasi
– Berolahraga dalam posisi terlentang
– Olahraga kontak (contoh: sepak bola, tinju, gulat)
– Aktivitas atau olahraga yang dapat membuat Anda terjatuh (contoh: lari, ski, bersepeda gunung)
– Scuba diving (bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah oleh udara)
Wanita hamil juga disarankan agar tidak melakukan jogging atau lari jika mereka tidak terbiasa melakukannya.
Apa Saja Jenis Latihan Yang Dapat Dilakukan?
The American Council of Sports Medicine merekomendasikan bahwa setiap
orang harus berolahraga setidaknya 30 menit, dalam beberapa hari (tidak
harus setiap hari). Hal ini juga berlaku untuk ibu hamil.
Jenis Latihan Yang Dapat Dilakukan Oleh Ibu Hamil
Dr. Artal, seorang dokter ginekologi mengatakan bahwa latihan
aerobik terdiri dari gerakan ritmis yang berkesinambungan yang dapat
menggerakkan otot-otot besar sangat direkomendasikan sebagai latihan
atau olahraga pilihan untuk ibu hamil. Berjalan, gerakan mendayung, dan
berenang juga merupakan contoh lain olahraga yang dapat dilakukan oleh
wanita hamil. Berenang merupakan salah satu olahraga terbaik yang dapat
dilakukan oleh wanita hamil karena berenang dapat mendukung suhu tubuh
dan tidak menimbulkan efek apapun pada sendi. Hal ini sangat penting
karena selama kehamilan sendi wanita cenderung lebih meregang karena
kadar hormon yang meningkat.
Latihan angkat beban ringan dengan repetisi sedang juga aman
dilakukan oleh wanita hamil. Latihan angkat beban ringan ini dapat
membantu mempertahankan fleksibilitas, dan meminimalkan risiko cedera.
Durasi dan Intensitas Sesi Latihan
Bagi wanita yang kurang terbiasa dengan olahraga, 20 sampai 30 menit
merupakan waktu yang aman untuk melakukan latihan. Dan untuk wanita yang
terbiasa berolahraga, dan tidak ada komplikasi medis dapat melakukan
olahraga atau latihan seperti biasanya (dengan repetisi yang sedang).
Masa kehamilan bukanlah waktu yang tepat untuk memaksimalkan latihan
Anda. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa 80% orang-orang yang
berolahraga tidak mengalami efek samping yang buruk pada detak jantung
mereka, tetapi berlatih dengan repetisi sedang akan jauh lebih aman bagi
wanita hamil. Mulailah dengan pemanasan dan akhiri dengan pendinginan
pada setiap sesi latihan.Kesimpulannya, latihan atau olahraga saat masa kehamilan sebenarnya aman asalkan tidak ada komplikasi medis apapun. Dalam beberapa kasus, wanita hamil tidak dianjurkan untuk berolahraga ataupun latihan.
Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum
memutuskan apakah program olahraga atau latihan yang akan Anda lakukan
aman bagi Anda dan si jabang bayi atau tidak. Ikutilah saran dari dokter
Anda.