BAHAYA KEBIASAAN MPENG
BERLEBIHAN PADA BAYI
Empeng atau biasa dikenal sebagai dot
bayi memang menjadi pilihan yang tepat dan cermat sebagai pengganti
puting air susu ibu. Biasanya diberikan ketika ibu sedang tidak ada di
sisi bayi, namun kala itu si jabang bayi sedang kehausan. Untuk
memanipulasi keberadaan ibu, maka di pakaikanlah empeng atau dot bayi
yang bentuknya mirip dengan puting susu.
Secara garis besar, penggunaan empeng memang menjadi hal bisa dan
lumrah. Bahkan bagi mereka wanita karier yang sangat sulit untuk
mengurus bayi, keberadaan empeng memang sangat membantu. Mereka tidak
mungkin bisa menjaga bayi selama 24 jam penuh. Padahal pekerjaanya juga
menuntut untuk dikerjakan. Akibatnya ketika sang ibunda tidak berada di
dalam rumah, baby sitter yang menjaga bayi akan memberikan empeng ketika
si bayi menangis kehausan dan kelaparan. Tapi apakah keberadaan empeng ini memang
benar benar diperlukan oleh si bayi? Apakah ada bahaya yang di timbulkan
ketika si bayi menyedot dan menghisap empeng ini? Berikut ini bahaya
bayi menggunakan empeng :
Empeng yang di gigit gigit oleh anak ternyata juga berdampak kurang baik. Apalagi anak sedang memasuki tahap perkembangan gigi. Ketika gigi yang akan keluar terus di tahan tahan, maka akan menghambat pertumbuhanya untuk keluar.
2. Resiko gangguan rahang
Hal ini sangat berkaitan dengan gangguan pertumbuhan gigi. Ketika si anak pertumbuhan giginya tertahan, maka bagian rahang juga akan mengalami gangguan untuk tumbuh. Oleh sebab itu, di sarankan untuk tidak memberikan empeng di kala anak masih memasuki tahap ini. Manfaat alpukat untuk ibu hamil dan janin akan mengoptimalkan pertumbuhan rahang.
3. Menimbulkan efek kecanduan
Sejatinya bagi anak, empeng memberikan efek kecanduan dan kenikmatan bagi anak. Bahaya bayi menggunakan empeng etika dari kecil di biasakan untuk mengadopsi empen di dalam mulutnya, saat tumbuh besar juga akan susah lepas. Hal ini terjadi karena bentuk empeng yang menyerupai puting susu ibu.
4. Efek ‘bingung putting’
Adanya efek bingung puting akan terjadi ketika anak terbiasa diberikan puting atau dot (empeng). Saat menyusui anak bisa bingung membedakan mana yang puting (bisa mengeluarkan asi) dan mana yang empeng (asi perah atau hanya empeng biasa). Kemungkinan terberat yang terjadi adalah ketika anak lebih mementingkan empeng kosongan, sehingga ia tidak menyukai puting ibu lagi. Hal ini sangat membahayakan untuk tahap perkembangan bayi.
5. Resiko infeksi pada telinga
Pemberian empeng ketika anak berada di atas atau di antara usia satu tahun mampu meningkatkan resiko infeksi pada telinga. Hal ini bisa terjadi karena adanya tekanan yang volume suaranya yang keras secara terus menerus ketika mulut meminum susu. Anda bisa mendengarkan suara mulut ketika menghisap sesuatu bukan?
6. Terlambat bicara
Menggunakan empeng memang tidak baik, salah satunya adalah adanya resiko terjadinya keterlambatan berbicara. Hal ini bisa terjadi karena otot mulut pada bayi kurang terlatih ketika menggunakan empeng. Seperti bahaya alkohol saat hamil yang dapat mengganggu pertumbuhan janin.
7. Kebersihan empeng kurang diperhatikan
Sistem motorik halus anak masih kaku dan belum terlatih. Ia kerap sekali untuk menjatuhkan barang barang yang sudah dipegang. Oleh sebab itu, empeng yang di makan dan di emut oleh bayi tidak terjamin ke higenisan benda tersebut. Bisa saja malah menjadi kontak penyakit
8. Tidak meningkatkan rasa percaya diri
Anak tenang yang hanya karena diberi empeng bukan merupakan cara mendidik anak yang baik. Ia terbiasa di kendalikan oleh orang lain, sehingga terbiasa untuk melemparkan kepercayaan dirinya untuk menenangkan diri lewat bantuan obyek lain atau empeng tersebut.
Selain beberapa banyak bahaya bayi menggunakan empeng, ternyata menurut penelitian yang dilakukan di Amerika, penggunaan empeng mampu menekan kematian. Yakni kematian yang di sebabkan oleh SIDS atau kematian bayi secara tiba tiba (mendadak).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar